Wednesday, 21 March 2012

Cara perkembangbiakan karang

Cara perkembangbiakan
Cara perkembangbiakan seksual pada karang dapat dibedakan atas dua macam, yaitu 1) Spawning: kelompok karang yang memijahkan gametnya (telur dan sperma) ke dalam kolom air, dan selanjutnya terjadi pembuahan di luar tubuh (polip) dan 2) Brooding: kelompok karang dengan telur yang dibuahi di dalam polip, dan selanjutnya terjadi perkembangan embrio dan larva di dalam polip (Harrison & Wallace 1990, Richmond & Hunter 1990, McGuire 1998). Karang pengeram (brooder), kadangkala mengarah sebagai planulator yang mewakili 15% dari karang yang diteliti (Richmond 1997), sedangkan untuk karang yang melakukan pemijahan meliputi kurang lebih 85% dari 250 jenis karang yang diteliti. Di antara jenis tersebut banyak yang berpartisipasi dalam pemijahan massal dengan suatu periode yang pendek setiap tahun (Harrison & Wallace 1990, Richmond & Hunter 1990).
Cara pembuahan
Hewan karang memperlihatkan tipe reproduksi berbeda didasarkan pada cara terjadinya pembuahan. Pada tipe brooding spesies, pembuahan telur terjadi secara internal dan hasil pembuahan dalam bentuk larva planula berkembang dalam rongga tubuh polip karang. Hasil pembuahan ditetaskan dalam bentuk larva planula yang komplit dan berenang bebas atau hanyut terbawa arus.
Tipe lain adalah spawning spesies dimana telur dilepaskan ke dalam kolom air dan dibuahi oleh sperma secara eksternal. Hasil pembuahan berkembang sampai terbentuknya planula dalam kolom air.
Keberhasilan kedua tipe reproduksi ini sangat ditententuk oleh aspek bio-ekologi seperti masuknya algae simbion ke dalam jaringan planula, kompetensi planula (kesuksesan penempelan dan metamorfosis), pola sebaran dan variasi genetik. Bagaimanapun tipe spawning spesies melepaskan telur yang mengapung di atas permukaan air untuk waktu tertentu sehingga sangat rentan terhadap polutan dan pemangsaan (Richmond dan Jokiel, 1984 ; Richmond, 1997) .
Karang dengan tipe brooding spesies lebih kompeten yaitu lebih sukses menempel dan bermetamorfosis. Ukuran planula yang dihasilkan brooding spesies lebih besar dibanding spawning spesies serta telah memiliki alga simbion zooxhantella yang ditransfer selama perkembangan dalam tubuh induknya. Pada tingkatan ini zooxhantella telah berkontribusi dalam proses metabolisme planula dan menambah energi selama masa pemencarannya. Brooding spesies dengan melihat planula sebagi hasilnya terjadi hanya pada sedikit jenis hewan karang, yaitu sekitar 15%. Jenis Pocillopora damicornis melepas planula pada siklus bulanan sepanjang tahun di terumbu Mikronesia dan Hawaii, namun hanya pada bulan-bulan tertentu di terumbu Okinawa dan Australia bagian barat (Fadlallah, 1983 ; Richmond dan Hunter, 1990). Hal yang berbeda pada jenis yang sama Pocillopora damicornis menunjukan spawning spesies di terumbu Pasifik bagian Timur dan juga Australia bagian Barat (Glynn et al., 1991 ; Ward, 1992). Pelepasan larva Pocillopora damicornis terjadi setiap bulan (bulan gelap dan terang) dan mencapai puncaknya pada musim kering (dry monsoon) pada perlakuan outdoor dengan sistem air mengalir di Pulau Panjang, Jawa Tengah Indonesia (Munasik et al., 2008) Lebih dari 250 jenis hewan karang yang telah diteliti (85%) umunya adalah spawning spesies yang memijah massal pada periode tertentu setiap tahun. Di Okinawa sebagain besar spawning spesies melepaskan gamet selama lebih dari 5-8 hari pada malam hari bulan purnma Mei dan Juni setiap musim panas (Hayashibara et al., 1993). Di Guam, Mikronesia puncak pemijahan terjadi 7-10 hari setelah bulan purnama di bulan Juli (Richmond dan Hunter, 1990).

Keterangan :


Waktu Reproduksi
Karang bereproduksi tahunan pada akhir M. Semi dan M. Panas pada daerah subtropik, dan sepanjang tahun pada daerah tripik, dipengaruhi oleh peningkatan suhu. Pemijahan berdasarkan siklus bulan terjadi pada bulan baru, bulan purnama, bulan ¾ - bulan baru, bulan ¼ - bulan purnama. Pemijahan karang terjadi beberapa bulan dalam setahun antara lain Maret, April dan Mei di pulau-pulau kecil sekitar Palau ( Kenyon, 1995). Di terumbu Australia pemijahan massal terjadi selama November (Harrison et al., 1984).

No comments:

Post a Comment